Gunungkidulupdate.com – Batik Kayu Karya Manunggal | Kebanyakan wisatawan jika pergi ke Gunungkidul pasti akan langsung menyerbu wisata pantai atau wisata alam yang lainnya. Tidak banyak yang tahu bahwa ada wisata edukasi yang masih terus beroperasi sampai saat ini dan menghasilkan lapangan kerja yang luar biasa.
Desa wisata ini ada di daerah Bobung, Patuk. Disana pengrajin Batik Kayu sudah menjamur. Kali ini kami dari tim gunungkidulupdate.com berkesempatan untuk berkunjung ke salah satu pengrajin batik kayu yang menjadi pelopor adanya batik kayu di Gunungkidul yaitu Batik Kayu Karya Manunggal.
Seperti desa pada umumnya, tempat dari produksi Batik Kayu Karya Manunggal ini juga seperti rumah perkampungan pada umumnya. Dengan petak kecil di depan rumah menjadi tempat untuk membatik para pengrajin dari Karya Manunggal.
Saat kunjungan kami pada tanggal 30 Juli 2024 kami berkesempatan untuk melakukan wawancara langsung dengan pemilik dari Batik Kayu Karya Manunggal yaitu Bapak Sujiman. Berdiri mulai dari tahun 1973, batik kayu ini tercipta dari inovasi yang tidak terduga.
“Awalnya saya melihat para pengrajin batik kain yang tidak sengaja menyipratkan obat warna ke kayu yang mereka gunakan untuk duduk, dari sana saya tau bahwa kayu juga bisa dibatik. Ucap Sujiman.
Barang pertama yang diproduksi adalah Topeng Batik Kayu, topeng ini memiliki beberapa nama seperti topeng batik kayu merak, topeng batik kayu bunga, topeng batik kayu panju, dan topeng batik kayu merak bunga.
Baca Juga : Ngolak Alik Sastra Budaya Bersama Seniman dan Sastrawan
Topeng batik modern ini tercipta dari inovasi pak Sujiman yang melihat penikmat dari topeng klasik yang sudah menurun dan juga keinginan untuk membuat topeng yang tidak membuat takut anak kecil.
Dari keinginan tersebut banyak sekali kerajinan batik kayu yang sudah dihasilkan oleh pak Sujiman, mulai dari batik kayu binatang bahkan sampai batik kayu yang fungsional seperti nampan, tempat tisu, talenan dan masih banyak lagi.
Batik kayu Karya Manunggal juga menggunakan bahan yang berkualitas sehingga tidak mudah dimakan oleh hewan dan juga tidak menggunakan bahan kimia.
“Saya tidak menggunakan bahan kimia karena nantinya saya berpikir jangan sampai kalau karya yang saya buat nanti membahayakan kesehatan orang lain, apalagi kalau sampai dipakai anak-anak jadi saya menggunakan bahan yang alami saja dan proses yang alami supaya aman” Ucap Sujiman pada tim gunungkidul update
Sujiman juga membagikan cerita bahwa ia sempat membawa 2 orang pengrajin batik kain dari Klaten untuk mengajarinya cara membatik agar ia bisa mengajarkan kepada orang disekitarnya dan membuatkan lapangan kerja untuk banyak orang.
Sebelum gempa menyerang Sujiman bercerita bahwa ia pernah memiliki karyawan sampai 50 orang dan akhirnya semua dikerjakan dirumah masing-masing karena tempat yang dijadikan mess para pengrajinnya sudah ambruk.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Batik Kayu Karya Manunggal bisa langsung menghubungi 0822-2702-0132 untuk informasi lebih lanjut.