GUNUNGKIDUL-SENIN WAGE | Rangkaian kegiatan Bersih Desa/ Rasulan sekaligus Hari Jadi Kalurahan Nglipar yang ke-112 ditutup dengan Kirab Budaya, Minggu (30/06).
Dengan tema “DIRGAHAYU ADEGING KALURAHAN NGLIPAR KAPING 112 HAMEMAYU HAYUNING BUDAYA” beberapa kegiatan dilaksanakan antara lain pengajian, tawu sumur, dan wayang kulit sebagai puncak acara Rasul, serta Kirab Budaya dan Gelar Budaya menutup rangkaian kegiatan Hari Jadi Kalurahan Nglipar.
Ketua panitia kegiatan Suwardi Oke mengatakan bahwa untuk mengawali rangkaian kegiatan diadakan pengajian yang diikuti oleh jama’ah masjid dan mushola.
Sementara tradisi Tawu Sumur dilakukan di beberapa titik di antaranya Sumur Gebyok, Klumpit, Nggelo, serta sumur-sumur lainnya yang digunakan secara umum oleh masyarakat.
Selanjutnya, untuk pagelaran wayang kulit, Oke berujar, dilaksanakan di Pendopo Kalurahan Nglipar mengambil lakon “Wahyu Panca Purbo” dengan dalang Ki Sumarno Purbocarito dan dimeriahkan oleh bintang tamu Tatin dan Elisa (24/06).
Sementara, Kirab dan Gelar Budaya, Suwardi menjelaskan, diikuti seluruh warga “Minimal 1 KK mengirimkan 1 warga untuk mengikuti kirab,” ujarnya.
“Kirab dilombakan perpadukuhan diikuti Padukuhan Nglipar Kidul, Nglipar Lor, Mengger, Ngaliyan, Kedungranti serta Sumberjo,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Suwardi, keluar sebagai juara lomba kirab Padukuhan Nglipar Lor, disusul Nglipar Kidul, Sumberjo, dan Mengger di urutan ke 4. Sementara Padukuhan Ngaliyan, dan Kedungranti di urutan 5 dan 6, Minggu (30/06).
“Dengan kegiatan ini diharapkan Kalurahan Nglipar lebih semangat, maju dengan tidak meninggalakan budaya luhur,” ucap Suwardi Oke.
“Selain itu, kegiatan seperti ini juga dapat memupuk kerja sama yang baik sehingga dapat meningkatkan silaturahmi guna mendukung Desa Kantong Budaya, Rintisan Budaya menuju Desa Mandiri Budaya gemah ripah loh jinawi masyarakat adil makmur dan sejahtera,” pungkas Suwardi Oke. (Akbar)